Sabun cuci batangan terbuat dari bahan alami dan dapat dimakan

Sabun cuci batangan terbuat dari bahan alami dan dapat dimakan

Liputandelapan8.com, Tiongkok – Video tersebut memperlihatkan pemilik sebuah perusahaan menggunakan sabun cuci batangan yang terbuat dari bahan alami dan dapat dimakan. Hal ini telah menimbulkan kontroversi di jejaring sosial Tiongkok.

Sabun perusahaan tidak mengandung zat beracun

Menurut Oddity Central, dalam sebuah pertemuan dengan karyawan, pimpinan Hongwei, sebuah perusahaan produk pembersih terkenal di China yang didirikan pada tahun 1952, memberikan presentasi tentang sabun cuci.

Ia mengatakan bahwa sabun buatan perusahaannya tidak mengandung zat beracun, melainkan hanya mengandung alkali, lemak hewani, dan susu. Untuk mendemonstrasikan keamanan sabun cuci batangan yang terbuat dari bahan alami dan dapat dimakan ini, pria tersebut bahkan menggigit sabun, mulai mengunyahnya, dan kemudian meneguk air.

“Tidak ada zat beracun. Rasanya seperti lemak sapi, lemak domba, dan susu. Tidak ada efek samping,” kata bos Hongwei dalam video tersebut.

Ia melanjutkan dengan menjelaskan bahwa sabun Hongwei terbuat dari lemak sapi dan domba. Sabun ini juga tidak mengandung minyak limbah atau bahan tambahan seperti bedak talk atau titanium dioksida.

Meskipun produknya terbuat dari bahan-bahan yang dapat dimakan dan perusahaan berkomitmen terhadap kealamian dan kemurnian, pimpinan perusahaan menasihati orang lain untuk tidak mengonsumsi sabun. Ia ingin membuktikan bahwa produk mereka sepenuhnya terbuat dari bahan alami.

Namun, banyak netizen Tiongkok yang merespons dengan candaan bahwa sabun bisa menyelamatkan nyawa orang dalam situasi bencana alam.

Mengapa sabun disebut sabun?

Sekitar 5.000 tahun yang lalu, di Gunung Sapo di Babel, orang Romawi kuno secara tidak sengaja menemukan sabun dengan membakar hewan sebagai persembahan kepada para dewa. Lemak hewan kurban yang bercampur abu mengandung zat alkali alami dan mengalir bersama air hujan ke Sungai Tiber. Campuran ini dimanfaatkan oleh masyarakat di hilir sungai untuk mencuci pakaian. Nama “soap” dalam bahasa Inggris, atau “savon” dalam bahasa Perancis, didasarkan pada nama pegunungan Sapo.

Tidak semua sabun adalah sabun

Di pasaran, terdapat berbagai macam produk pembersih dalam bentuk batangan atau berbagai jenis produk pembersih wajah, shower gel, shampoo, dan sebagainya. Produk-produk ini bisa berbentuk sabun, tetapi juga mungkin bukan sabun.

Untuk menentukan apakah suatu produk pembersih adalah sabun atau bukan, Anda dapat melihat daftar bahan-bahan yang terkandung dalam produk tersebut. Minimal, produk tersebut harus mengandung salah satu jenis minyak, lemak hewani atau nabati (seperti minyak kelapa, minyak zaitun, minyak sawit, lemak sapi, atau lemak babi), atau asam lemak tertentu. Selain itu, produk tersebut juga harus bersifat basa. Sifat basa ini yang dapat diwakili oleh bahan seperti NaOH (natrium hidroksida) atau KOH (kalium hidroksida).

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *