Liputandelapan8.com, Jakarta – NASA mengungkap hasil uji pertama sampel yang dibawa kembali ke Bumi oleh pesawat luar angkasa OSIRIS-REx, sebuah misi yang berhasil mengumpulkan tanah dan batuan dari asteroid jauh. Dikabarkan, sampel asteroid yang ditemukan mungkin mengandung benih kehidupan
Sampel puing seberat 100 hingga 250 gram yang diambil dari permukaan asteroid Bennu mengandung air dan karbon. Demikian pengumuman ilmuwan tersebut pada konferensi pers di Johnson Space Center NASA di Houston pada 11 Oktober. Ilmuwan NASA mengumumkan sampel tersebut dua minggu setelah kapsul tersebut terbang kembali ke Bumi dengan kecepatan 43.000 km/jam pada 24 September. Setelah menempuh perjalanan pulang pergi sejauh 6,4 juta km dalam waktu 7 tahun.
Bennu merupakan asteroid yang berpotensi berbahaya dan berisiko bertabrakan dengan Bumi.
Bennu adalah asteroid yang berpotensi berbahaya dengan peluang 1 berbanding 2.700 untuk bertabrakan dengan Bumi pada tahun 2182, yang tertinggi dari semua asteroid yang diketahui. Namun, para peneliti lebih tertarik pada apa yang tersimpan di dalam Bennu, yang mungkin sampel asteroid ini mengandung benih kehidupan. “Ini adalah sampel asteroid kaya karbon terbesar yang kembali ke Bumi. Molekul karbon dan air adalah elemen yang ingin kami deteksi. Mereka adalah elemen penting dalam pembentukan Bumi, membantu menentukan asal usul kehidupan,” kata Direktur NASA, Bill Nelson.
Air di Bumi lebih tua dari planet itu sendiri dan kemungkinan besar terbawa ke sana karena tumbukan asteroid dan komet. Namun, air bukanlah satu-satunya material yang dibawa asteroid ke Bumi. Selain itu, unit pembentuk kehidupan kemungkinan besar juga menempel pada benda langit. Bennu adalah asteroid tipe B, artinya ia mengandung karbon dalam jumlah tinggi dan banyak molekul primitif yang ada saat kehidupan muncul di Bumi. Para ilmuwan dalam misi OSIRIS-REx berharap dapat menemukan prekursor kehidupan lain di dalam sampel Bennu.
Sampel tersebut dikumpulkan setelah hampir dua tahun mencari lokasi pendaratan di permukaan kasar Bennu. Setelah bersentuhan dengan asteroid, OSIRIS-REx menembakkan nitrogen dari Fasilitas Pengumpulan Sampel Touch-and-Go, mencegah pesawat ruang angkasa tenggelam lebih jauh ke dalam asteroid. Hal ini menyebabkan batu dan tanah menumpuk di sekitar kapal, sebagian jatuh ke dalam kontainer di OSIRIS-REx. Pendorong OSIRIS-REx kemudian ditembakkan, membuat pesawat itu terbang tinggi. Pesawat luar angkasa tersebut menyelesaikan beberapa penerbangan dekat permukaan sebelum meninggalkan asteroid untuk kembali ke Bumi pada Mei 2021.