Liputandelapan8.com, Jakarta – Tentara Israel Telanjangi Puluhan pria Palestina, kecaman mengalir untuk Israel setelah sejumlah video dan foto menunjukkan puluhan pria Palestina yang mereka tangkap di Jalur Gaza dilucuti pakaiannya dan dipaksa berlutut, dengan beberapa orang matanya ditutup dan tangan diikat ke belakang.
Seperti dilansir Reuters dan Al Jazeera, Sabtu (9/12/2023), Komite Palang Merah Internasional (ICRC) menyatakan pihaknya merasa prihatin dengan gambar-gambar yang beredar dan menegaskan bahwa semua tahanan harus diperlakukan secara manusiawi dan bermartabat.
Upaya terang-terangan untuk mempermalukan dan merendahkan pria-pria Palestina
“Kami sangat menekankan pentingnya memperlakukan semua orang yang ditahan secara manusiawi dan bermartabat, sesuai dengan hukum kemanusiaan internasional,” tegas Penasihat Hubungan Media untuk Timur Tengah, Jessica Moussan, dalam pernyataannya.
Kepala Misi Palestina di London, Husam Zomlot, dalam komentarnya menyebut gambar-gambar yang beredar mengingatkan pada “beberapa bagian terkelam dalam sejarah umat manusia”.
Seorang politisi Palestina, Hanan Ahsrawi, dalam pernyataan via media sosial X menilai gambar-gambar itu menjadi “upaya terang-terangan untuk mempermalukan dan merendahkan pria-pria Palestina…ditelanjangi dan ditampilkan seperti trofi perang”.
Kritikan keras juga datang dari Menteri Luar Negeri (Menlu) Iran Hossein Amirabdollahian, yang menuduh Israel “barbar dalam memperlakukan para tahanan dan warga yang tidak bersalah”.
Televisi lokal Israel menayangkan rekaman video yang menunjukkan pria-pria, yang disebut sebagai anggota Hamas, berlutut dengan hanya mengenakan celana dalam dan kepala tertunduk di jalanan Gaza City pada Kamis (7/12) waktu setempat. Reuters telah memverifikasi keaslian video tersebut.
Militer Israel telah memerintahkan warga sipil Palestina untuk tinggalkan jalur Gaza
“Kita berbicara soal orang-orang yang ditangkap di Jabalia dan Shejaia (di Gaza City), markas kuat Hamas dan pusat gravitasinya,” ucap juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy, ketika ditanya soal gambar-gambar yang beredar.
“Kita berbicara soal pria-pria usia militer yang ditemukan di area-area di mana warga sipil seharusnya mengungsi beberapa pekan lalu,” ujarnya.
Militer Israel telah memerintahkan warga sipil Palestina untuk meninggalkan area-area Jalur Gaza. Yang hendak menjadi target operasi dalam upaya memusnahkan Hamas, setelah serangan mengejutkan pada 7 Oktober lalu yang menewaskan 1.200 orang dan membuat lebih dari 240 orang lainnya disandera.
Serangan itu memicu gempuran tanpa henti Israel terhadap Jalur Gaza, yang sejauh ini dilaporkan menewaskan lebih dari 17.400 orang.
Salah satu foto yang beredar menunjukkan lebih dari 20 tahanan laki-laki berlutut di trotoar. Atau di tengah jalan, dengan tentara Israel mengawasi mereka dan puluhan sepatu juga sandal berserakan di jalanan. Beberapa tahanan lainnya, juga setengah telanjang, dimasukkan ke dalam bagian belakang truk di dekat mereka.
Para pria-pria yang hanya mengenakan celana dalam
Sebuah foto lainnya yang beredar menunjukkan para pria-pria yang hanya mengenakan celana dalam berlutut di tengah gurun pasir. Dengan mata ditutup dan tangan diikat ke belakang. Beberapa tentara Israel bersenjata tampak berdiri di belakang mereka.
Sejumlah warga Palestina mengenali kerabat mereka dalam foto-foto itu dan membantah adanya keterlibatan dengan Hamas atau militan lainnya. Beberapa di antaranya, menurut warga Palestina, masih anak-anak atau remaja.
Seorang pejabat senior Hamas, Izzat El-Reshiq, turut mengomentari foto dan video yang beredar. Reshiq menuduh Israel telah melakukan “kejahatan yang keji terhadap warga sipil yang tidak bersalah”.
Dalam pernyataannya, Reshiq menyebut tindakan Israel itu menjadi cara mereka membalas dendam atas kegagalan strategis saat serangan Oktober lalu.
“Melucuti pakaian mereka dengan cara yang memalukan. Adalah kejahatan terang-terangan oleh Zionis untuk membalas dendam terhadap warga sipil kami yang tidak berdaya, sebagai akibat dari pukulan yang diderita tentara dan perwira mereka di tangan perlawanan Palestina,” sebutnya.
Reshiq, yang mengasingkan diri di luar negeri. Menyerukan organisasi HAM internasional untuk turun tangan guna menunjukkan apa yang sebenarnya terjadi pada dunia dan membantu mengamankan pembebasan mereka. Dia menyebut pria-pria itu ditangkap di sekolah-sekolah yang menjadi tempat perlindungan sipil.
“Kami menganggap pendudukan (Israel-red) bertanggung jawab atas nyawa dan keselamatan mereka. Dan kami menyerukan semua organisasi hak asasi manusia dan kemanusiaan. Untuk campur tangan mengungkap kejahatan keji terhadap warga sipil tidak bersalah yang berlindung di sekolah. Yang berubah menjadi tempat perlindungan karena agresi dan pembantaian oleh Zionis. Dan memberikan tekanan dengan segala cara untuk menjamin pembebasan mereka,” cetus Reshiq.
Laporan terbaru Al Jazeera menyebut sejumlah pria Palestina yang ditangkap Israel dalam gambar tersebut, telah dibebaskan. Salah satunya diidentifikasi sebagai seorang mahasiswa dan yang lainnya sebagai seorang penjaga toko. Yang sama sekali tidak ada kaitan dengan Hamas.