Liputandelapan8.com, Tiongkok – Pada tanggal 25 September, Tiongkok resmi membuka universitas tentang panda provinsi Sichuan.
Tiongkok secara resmi membuka universitas tentang panda pertama di di provinsi Sichuan, dengan misi untuk melatih para ahli panda.
Panda termasuk dalam kelompok hewan yang perlu dilestarikan di dunia
Universitas Panda didirikan atas kerjasama antara West China Normal University dan Biro Kehutanan dan Padang Rumput Provinsi Sichuan. Sekolah berperan penting dalam melindungi lingkungan ekologi, memulihkan habitat, dan membangun taman nasional panda. Mempromosikan pemulihan populasi panda, memfasilitasi pelepasliaran panda ke alam liar, dan meneliti serta mempopulerkan budaya panda.
Wang Yuanjun, Sekretaris Partai West China Normal University, mengatakan: Sejak tahun 1970-an, West China Normal University telah meneliti panda. Secara khusus, sekolah tersebut saat ini memimpin negara dalam bidang penelitian ekologi panda raksasa liar. Pendirian sekolah khusus penelitian di bidang ini sesuai dengan orientasi sekolah dan negara.
Seorang perwakilan dari Otoritas Pendidikan Sichuan menyatakan harapannya bahwa sekolah baru ini akan terus mengembangkan bakat ilmiah. Berkontribusi dalam melindungi hewan langka dan membangun budaya panda di dalam negeri dan internasional. Hewan Panda merupakan simbolis Tiongkok dan termasuk dalam kelompok hewan yang memerlukan konservasi di dunia.
Panda adalah senjata diplomatik Tiongkok
Panda adalah hewan langka dan simbol budaya Tiongkok. Secara diplomatis, sejak tahun 1950-an, Beijing menganggap panda sebagai simbol persahabatan dan niat baik ketika negaranya melangkah ke dunia internasional. Tiongkok hanya memberikan panda ke luar negeri pada acara-acara khusus.
Pertama kali Tiongkok memilih panda sebagai “hadiah diplomatik” adalah pada tahun 1957. Pada tahun itu, Beijing memberikan seekor individu bernama Ping Ping kepada Uni Soviet sebagai ucapan terima kasih karena telah menjadi negara pertama yang menciptakan panda.
Pada bulan September 1973, dua panda lainnya, Yen Yen dan Li Li, diberikan pada kunjungan Presiden Georges Pompidou ke Tiongkok.