Liputandelapan8.com, Korea – Mulai semester musim semi tahun 2024, universitas di Korea tidak lagi mewajibkan mahasiswa internasional untuk menyerahkan esai, perkenalan diri, atau rencana studi saat mendaftar ke sekolah. Keputusan universitas Korea yang akan menghilangkan esai tersebut dilakukan berdasarkan Undang-Undang Pendidikan Tinggi tahun 2022. Perubahan tersebut dimaksudkan untuk menghilangkan faktor non-akademik, seperti latar belakang sosial ekonomi keluarga calon, dari proses penerimaan. Dengan keputusan Universitas Korea yang akan menghilangkan esai tersebut, sekolah akan mengalihkan fokus mereka untuk mengevaluasi siswa. Pengevaluasian ini berdasarkan pada transkrip, penghargaan, dan nilai ujian standar.
Korea mengambil banyak langkah untuk mengatasi kekurangan sumber daya manusia
Banyak universitas juga melonggarkan persyaratan bahasa asing atau menerima sertifikat selain Topik (tes kemahiran bahasa Korea 6 tingkat).
Secara khusus, persyaratan skor TOEFL bagi pelajar internasional yang ingin masuk Hankuk University of Korean Studies (HUFS) dikurangi dari 80 menjadi 71/120 poin. Selain sertifikat Topik level 3 atau lebih tinggi, sekolah juga menerima sertifikat penyelesaian kursus di Pusat Bahasa dan Kebudayaan Korea atau pusat bahasa Korea yang terakreditasi.
Universitas Hanyang menerima kandidat dengan hasil tes Topik di komputer (Topik IBT). Siswa internasional dengan sertifikat Topik Speaking dan Topik IBT level 5 atau lebih tinggi akan dibebaskan dari 50% biaya kuliah semester pertama daripada harus mencapai level 6 seperti sebelumnya. Namun Hanyang mengesampingkan aturan yang membolehkan calon mengikuti ujian Topik setelah mendaftar seperti pada masa Covid-19. Sekolah membuka pendaftaran hingga 11 Oktober.
Korea mengambil banyak langkah untuk menarik pelajar internasional karena kekurangan sumber daya manusia akibat rendahnya angka kelahiran. Pada bulan Agustus, Kementerian Pendidikan Korea mengumumkan rencana “Belajar Korea 300K”, yang meningkatkan jumlah jam lembur. Dan menurunkan standar masuk bahasa asing untuk menarik pelajar internasional. Sebelumnya, Kementerian meluncurkan proyek Glocal University 30, yang diharapkan dapat mendukung tiga triliun won. Untuk 30 universitas lokal untuk menarik mahasiswa internasional.
Universitas Hanyang, Kyung Hee, Sungkyunkwan, Universitas Yonsei memiliki mahasiswa internasional terbanyak, yaitu sekitar 6.000 – 7.000 orang di setiap sekolah.